Hobby and Life Style from Graha Kamal Madura

By: HIRVY NURUL ANWAR. Powered by Blogger.

Makan Gudeg sampai Malioboro

Jogjakarta, kota dengan berbagai keindahan wisatanya yang eksotis. Siapa yang tidak tahu Kota wisata yang satu ini. Selain terkenal dengan candi Borobudur dan Prambanan nya, kota ini juga dikenal sebagai kota pelajar karena banyak sekali sekolah dan kampus-kampus unggulan di jogjakarta. Namun, pada pembahasan kali ini kita tidak akan membahas tentang mengapa kota ini disebut sebagai kota pelajar, melainkan kita akan membahas apa saja yang menjadi ikon wisata disana.
Petualangan bermula ketika saya dan teman-teman mengikuti lomba KRTI 2015(Kontes Robot Terbang Indonesia 2015). Lomba ini diselenggarakan oleh RistekDikti di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta. Mungkin kita harusnya berterima kasih pada penyelenggara lomba ini, khususnya para panitia dari UGM. Karena ini kali pertamanya kami mencicipi manis gurihnya Gudeg Jogja.

Ya, makanan khas Kota Jogja ini dibuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Pada umumnya, gudeg berwarna coklat dan manis. Warna coklat gudeg ini biasanya berasal dari daun jati yang dimasak bersamaan. Butuh waktu lama untuk memasak gudeg ini, bahkan bisa sampai berjam-jam. Hal ini tidak lain untuk memperoleh rasa yang diinginkan. Gudeg bisa dinikmati dengan atau tanpa nasi, dan biasanya dilengkapi dengan berbagai lauk pauk seperti telur, tahu dan ayam.
Selain gudeg, makanan khas jawa tengah yang tidak kalah nikmat dan harus dicoba ketika kamu bertandang ke daerah jawa tengah adalah arem-arem. Cemilan khas kota Kebumen ini adalah panganan serupa lemper. Namun bedanya, arem-arem adalah beras yang dimasak dengan diisi sambal goreng di dalamnya dan dibungkus dengan daun pisang. Makanan ini cocok untuk pengganti sarapan pagi. Selain di Kebumen, panganan ini juga bisa dijumpai di Jogja dan Solo.
Setelah mencicipi kekayaan kuliner khas kota Jogja, saatnya beralih ke tempat wisata di Kota Jogja. Sebenarnya ada banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi, akan tetapi kendala waktu mengurungkan niat kami untuk berpetualang lebih lama di Jogjakarta. Pada akhirnya kami hanya mengunjungi Malioboro.
Malioboro sebenarnya hanyalah nama jalan, akan tetapi suasananya yang penuh dengan pedagang kaki lima di sepanjang jalan serta lokasinya yang cukup dekat dengan tugu kota membuat jalan ini juga ikut-ikutan terkenal. Biasanya wisatawan membeli oleh-oleh di Malioboro, entah itu wisatawan lokal atau mancanegara. Akan tetapi, anda harus pintar tawar menawar dengan si penjual agar tidak merasa dirugikan oleh pedagang yang biasanya mematok harga yang tidak sesuai. Selain itu, di Malioboro adalah tempat berkumpulnya para seniman Jogja yang menambah kemeriahan Kawasan Malioboro pada malam hari.
Sebenarnya kami masih ingin menjelajahi kota jogja lebih lama lagi, tap hari sudah malam dan kami harus bergegas kembali ke Madura. Jadi petualangan kami akhiri sampai disini saja. Satu pesan dari saya, jangan bosan tinggal di Indonesia. Jika kamu bosan, keluarlah dan temukan sesuatu. Indonesia akan menghiburmu.
0 Komentar untuk "Makan Gudeg sampai Malioboro"

Back To Top